Setelah internet kira-kira alasan apa lagikah yang bisa digunakan oleh para PNS untuk memicunya masuk ke dalam dunia bisnis? Melalui tulisan kali ini, saya sudah menyiapkan sebuah alasan yang sangat patriotis. Tapi apa ya?
Alasan patriotis yang saya maksudkan adalah “Panca Prasetya Korpi”. Sebuah deklamasi yang menjadi dharma bagi semua PNS di Indonesia. Di lingkungan tempat saya bekerja, Pemkab Gorontalo, hampir semua PNS akan mengucapkan dharma ini pada saat mengikuti acara Apel Korpri yang biasanya diadakan setiap tanggal 17 di bulan yang sedang berjalan. Di antara lima dharma yang tertuang dalam Panca Prasetya Korpri, butir terakhir adalah yang paling mengena dengan dunia jual-beli.
Butir kelima dalam Panca Prasetya KORPRI berbunyi seperti ini:
“5. MENEGAKKAN KEJUJURAN, KEADILAN, DAN DISIPLIN SERTA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN PROFESIONALISME”
Lihat dan bacalah berulang-ulang dharma kelima dari Panca Prasetya Korpri ini. Di dalamnya ada teks ” .. MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN … “. Saya bukanlah perumus Panca Prasetya Korpri di atas. Tapi sebagai salah satu elemen dari Korps besar di republik ini, bolehlah saya menukilkan makna butir kelima tersebut sesuai dengan pemahaman saya sendiri.
Bagi saya, melalui butir kelima dari Panca Prasetya Korpri ini, pemerintah atau negara menginginkan semua abdinya untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang selalu bergerak naik ke atas. Dengan kata lain, tingkat kemakmuran ekonomi yang selalu membaik dari tahun ke tahunnya. Hal ini juga menunjukkan kepada kita semua bahwa negara sesungguhnya tidak ingin para abdinya menjadi warga yang miskin atau prasejahtera. Sebaliknya, negara justru memberi motivasi kepada para korps pelayan publik untuk kaya.
Kaya
Saat kita berbicara soal “PNS kaya”, terkadang otak kita langsung terlempar ke gerombolan PNS yang hobinya bancakan uang tender, menilep uang rakyat melalui manipulasi penggunaan dana APBD atau APBN, atau hingga ke yang paling kecil yakni meminta uang pungli (pungutan liar) kepada para warga masyarakat yang secara hukum jelas tidak sah. Prasangka seperti ini sebetulnya juga tidak salah, karena pada kenyataannya memang ada beberapa oknum PNS yang berkelakuan seperti tadi. Malah banyak mungkin. Tapi kita juga harus adil dan sadar bahwa masih banyak PNS yang berada di luar himpunan oknum tadi. Para PNS positif ini mereka juga bisa sejahtera. Mereka bisa memiliki rumah dan mobil. Juga toko yang sukses. Tapi mereka tidak perlu pakai gaya lama yang selalu memusatkan pembibitan kekayaannya melalui manipulasi APBD/APBN.
Tapi, bagaimana para PNS positif tadi memperkaya diri mereka? Ada banyak cara halal tapi berdagang adalah yang paling umum dilakukan. Dan ini bisa disesuaikan dengan keadaan PNS itu sendiri. PNS yang rumahnya berdekatan dengan para petani bisa menjadi distributor pupuk dan bibit di wilayahnya. PNS yang jago jaringan komputer dan berdekatan dengan kampus bisa membuat warnet. PNS yang hobi dengan dunia masak-memasak atau yang punya istri jago memasak bisa memulai usaha warung makan atau jajanan pasar. PNS yang hobi mengutak-atik WordPress atau CMS bisa menjual jasa pembuatan website di waktu senggangnya. Ini adalah beberapa contoh kecil saja. Peluang usaha bagi PNS sejatinya terbuka sangat lebar selebar imajinasi PNS itu sendiri.
Saat hendak memulai usaha para PNS memang sering bingung. Bukankah gaji mereka cuma cukup untuk bertahan hidup? Bagaimana mengelolanya? Sederhana saja. Bila Anda ingin mendirikan badan usaha yang berskala besar dalam semalam hanya dengan mengandalkan gaji PNS maka itu sama saja dengan “berbohong”. Anak Bill Gates mungkin bisa. Tapi masalahnya Anda bukanlah anak Bill Gates karena Bill mungkin sudah merencanakan hal lain untuk masa depan anaknya. Jadi terima saja keadaan ini. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan dengan gaji yang pas-pasan adalah memulai usaha dengan modal pas-pasan juga. Dan ini sangat mungkin dilakukan. Anda memulai usaha tapi dari skala kecil-kecilan dulu. Alih-alih menjual ratusan pakaian atau kerudung di toko, Anda mungkin bisa menjual satu atau dua desain kerudung Anda sendiri di facebook, twitter dan blog untuk masyarakat online atau di dunia offline untuk rekan-rekan kerja Anda sendiri. Begitu pula untuk yang menjual panganan kecil. Uang dari gaji Anda tentu tidak cukup untuk membuat warung, tapi Anda pasti tahu kalau menitipkan panganan di toko kue yang sudah ada bukanlah sebuah dosa. So ….. what do you waiting for?
Tips menuju ke sana
Sadar atau tidak, dharma kelima dari Panca Prasetya Korpri sudah memberikan kita karakter-karakter bagus yang harus ditegakkan. Tidak hanya pada saat kita menjadi pegawai negeri, tapi juga saat kita sedang menjadi pengusaha dadakan. Karakter yang saya maksud di sini adalah jujur, adil, disiplin, sekaligus profesional. Coba tebak apa hadiah bagi mereka yang mampu menegakkan keempat karakter tadi? Ya sudah jelas: kesejahteraan.
Yuk sama-sama membuktikan.
NB: Ini adalah seri keempat atau terakhir dari tulisan ini. Anda bisa membuat seri kelima, keenam, ketujuh dan seterusnya. Terserah apa alasan Anda untuk menuju ke status itu tapi yang jelas, hak untuk berbisnis dan sejahtera adalah hak asasi manusia. Termasuk PNS tentunya.